Mesuji (Humas) – Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mesuji melalui Seksi Pendidikan Islam menggelar kegiatan Sosialisasi Emis dan Siaga 4.0 bagi Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) se-Kabupaten Mesuji tahun 2025. Berlokasi di Aula PLHUT Kemenag Mesuji. Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan para guru dalam pengelolaan data pendidikan berbasis digital, sekaligus menjawab tantangan era Revolusi Industri 4.0.
Acara yang digelar pada Kamis, (15/05/2025) ini dihadiri oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kemenag Mesuji, Ma’ruf, yang sekaligus membuka kegiatan secara resmi. Hadir pula Kepala Seksi Pendidikan Islam, Gusdianto, serta narasumber dari Kanwil Kemenag Provinsi Lampung, yakni Operator Emis Siaga PAI, Novandiyan. Turut mendampingi sebagai pemateri dan pengarah teknis adalah Pengawas PAI Kabupaten Mesuji, Eko Widiyanto, yang juga bertindak sebagai ketua panitia kegiatan.
Dalam sambutannya, Ma’ruf menegaskan bahwa pemahaman terhadap perkembangan teknologi mutakhir menjadi sangat krusial, termasuk dalam pengelolaan data pendidikan. Ia menyampaikan bahwa transformasi digital saat ini merupakan bagian dari Revolusi Industri 4.0 yang telah mengubah pola kerja dan pelayanan publik.
“Teknologi telah mengalami evolusi besar sejak Revolusi Industri 1.0. Kini kita berada pada fase 4.0, yang ditandai dengan digitalisasi, kecerdasan buatan, dan konektivitas. Dunia pendidikan, termasuk Pendidikan Agama Islam, harus adaptif terhadap perubahan ini,” ujar Ma’ruf di hadapan peserta.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya integrasi data antara aplikasi Education Management Information System (EMIS) dan Sistem Informasi dan Administrasi Guru Agama (SIAGA). Menurutnya, keberadaan EMIS dan SIAGA 4.0 menjadi fondasi utama dalam menyajikan data yang valid dan akurat terkait guru PAI, baik untuk perencanaan, monitoring, maupun evaluasi program-program pendidikan keagamaan.
“Data EMIS bukan lagi berdiri sendiri, kini telah terkoneksi langsung dengan SIAGA. Oleh karena itu, guru PAI harus memahami cara kerja sistem ini, karena menjadi basis utama dalam pengambilan kebijakan, termasuk dalam pengusulan tunjangan, pemetaan guru, dan pengembangan profesionalitas,” jelas Ma’ruf.
Selain itu, ia mengajak para guru untuk serius mengikuti sosialisasi ini sebagai bekal dalam menghadapi tuntutan digitalisasi layanan keagamaan di sekolah. “Kegiatan ini tidak hanya sekadar memenuhi kewajiban administratif, tetapi juga bagian dari peningkatan kualitas layanan pendidikan agama yang berbasis teknologi,” ujarnya.
Narasumber Novandiyan juga memberikan pemaparan teknis terkait penggunaan EMIS dan SIAGA 4.0, mulai dari tahapan input data, validasi, hingga pemanfaatan laporan berbasis sistem. Ia menyampaikan bahwa keakuratan dan ketepatan waktu pengisian data menjadi indikator kinerja guru PAI dalam sistem Kementerian Agama.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan seluruh guru PAI di Kabupaten Mesuji mampu memahami dan mengaplikasikan sistem EMIS dan SIAGA 4.0 secara maksimal, sehingga tercipta data yang valid, akurat, dan bermanfaat dalam mendukung visi Kementerian Agama yang profesional dan berintegritas dalam layanan pendidikan. (ba/m)