Beranda / sekjend / Kemenag Mesuji Gelar Sosialisasi Sistem Deteksi Dini Konflik Keagamaan SI-RUKUN

Kemenag Mesuji Gelar Sosialisasi Sistem Deteksi Dini Konflik Keagamaan SI-RUKUN

Mesuji, Kemenag (Humas) – Penyuluh Agama Islam Kementerian Agama Kabupaten Mesuji, Rofi’ah, menggelar sosialisasi Early Warning System (EWS) SI-RUKUN untuk meningkatkan pemahaman dan kesiapsiagaan dalam mendeteksi dini potensi konflik keagamaan, Selasa (9/12/2025).

Kegiatan tersebut diikuti oleh penyuluh agama dari seluruh kecamatan di Kabupaten Mesuji dan dilaksanakan di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Simpang Pematang. Sosialisasi ini bertujuan memperkuat kemampuan para penyuluh agama dalam mengenali tanda-tanda awal konflik dan melakukan respons pencegahan secara lebih cepat dan tepat.

Rofi’ah menjelaskan bahwa penerapan sistem EWS SI-RUKUN sangat penting sebagai alat bantu dalam menjaga kerukunan umat beragama di tingkat lokal. “Dengan memahami dan mengaplikasikan SI-RUKUN, penyuluh agama dapat segera mengambil langkah antisipatif ketika menemukan indikasi potensi konflik sehingga situasi yang kondusif dapat terus terjaga,” ujar Rofi’ah.

Kegiatan sosialisasi ini merupakan tindak lanjut dari pelatihan yang sebelumnya diadakan oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung pada bulan lalu. Pelatihan tersebut diikuti oleh Bakti Andrian, admin aplikasi EWS SI-RUKUN dari Kantor Kemenag Mesuji, serta Rofi’ah selaku penyuluh agama dari KUA Kecamatan Mesuji. Pelatihan itu berlangsung di Aula Pepadun Kantor Wilayah Kemenag Lampung.

Melalui pelatihan dan sosialisasi berjenjang ini, Kementerian Agama berupaya membangun jaringan komunikasi dan pemantauan yang efektif untuk mencegah konflik sosial berbasis agama di wilayah Kabupaten Mesuji. Penguatan kapasitas penyuluh agama diharapkan mampu menjadi garda terdepan dalam menjaga keharmonisan dan mencegah potensi konflik yang dapat mengganggu ketentraman masyarakat.

Selain itu, penggunaan teknologi dalam sistem EWS SI-RUKUN juga diharapkan dapat membantu pemerintah daerah dan instansi terkait dalam merespons permasalahan secara cepat sehingga tindakan pencegahan dapat berjalan optimal. (ba/rofiah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *