Penyuluh Agama Hindu Kemenag Mesuji Sampaikan Dharma Wacana Bertema Tri Hita Karana

Mesuji – Kemenag (Humas). Penyuluh Agama Hindu Kemenag kabupaten Mesuji, Made Kariye memberikan Dharma Wacana dengan tema “Tri Hita Karana” pada Senin (06/10/2025). Kegiatan ini dilaksanakan di Pura Mertha Buana Sari, Desa Mulya Agung, Kecamatan Simpang Pematang. Acara diikuti oleh umat Hindu setempat dengan penuh antusias dan khidmat.

Dharma Wacana tersebut menjadi salah satu agenda rutin penyuluh agama dalam upaya memberikan pembinaan rohani bagi umat. Melalui kegiatan ini, umat diharapkan semakin memahami nilai-nilai ajaran Hindu yang menekankan keharmonisan dalam kehidupan. Suasana kegiatan berlangsung penuh kekhidmatan dan kebersamaan antarumat.

Dalam penyampaiannya, penyuluh agama menjelaskan makna Tri Hita Karana, yakni tiga penyebab terciptanya kebahagiaan dan keharmonisan hidup. Ketiga unsur tersebut mencakup hubungan yang harmonis antara manusia dengan Tuhan (Parahyangan), manusia dengan sesama (Pawongan), dan manusia dengan lingkungan (Palemahan). Nilai-nilai ini menjadi pedoman dalam membangun keseimbangan kehidupan sehari-hari.

Penyuluh agama juga menekankan pentingnya menjaga toleransi antarumat beragama. Ia menuturkan, ajaran Tri Hita Karana tidak hanya relevan bagi umat Hindu, tetapi juga universal karena mengajarkan keseimbangan dan kedamaian. Menurutnya, keharmonisan sosial dapat terwujud jika masyarakat mampu mengamalkan nilai-nilai kebajikan ini dalam kehidupan bermasyarakat.

Kegiatan Dharma Wacana ini mendapat sambutan positif dari masyarakat Hindu di Desa Mulya Agung. Mereka merasa kegiatan seperti ini memperkuat spiritualitas sekaligus mempererat tali persaudaraan antarumat. Beberapa peserta juga berharap kegiatan serupa dapat dilaksanakan secara berkala di pura-pura lain di wilayah Mesuji.

Melalui kegiatan seperti Dharma Wacana, Kementerian Agama Kabupaten Mesuji berharap dapat terus memperkuat peran penyuluh dalam membimbing umat menuju kehidupan yang harmonis. Nilai-nilai Tri Hita Karana menjadi fondasi penting dalam membangun masyarakat yang rukun, damai, dan berkeadaban.(Mut/Made/m)

IPARI Mesuji Ikuti Orientasi Penguatan Kompetensi Penyuluh Agama

Mesuji, Kemenag (Humas) – Usai prosesi pengukuhan, Pengurus Daerah Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) Kabupaten Mesuji mengikuti kegiatan orientasi kepenyuluhan yang difokuskan pada penguatan kompetensi dan profesionalisme penyuluh agama. Kegiatan berlangsung di Aula PLHUT Kemenag Mesuji, dengan menghadirkan narasumber M. Ali, Ketua Pokjaluh Provinsi Lampung, Selasa (23/9/2025).

Dalam paparannya, M. Ali menekankan bahwa penyuluh agama memiliki tugas utama melakukan bimbingan dan penyuluhan agama serta pembangunan melalui bahasa agama kepada kelompok sasaran. Tugas tersebut, katanya, harus sejalan dengan kebijakan yang ditetapkan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama.

“Penyuluh agama bukan hanya bertugas menyampaikan pesan keagamaan, tetapi juga menjadi mitra pemerintah dalam membangun masyarakat yang berakhlak mulia, toleran, dan berdaya saing,” ujarnya.

Ia menjelaskan, penyuluh agama Islam memiliki beberapa fungsi penting. Pertama, fungsi informatif dan edukatif, yakni menyampaikan dakwah dan pendidikan keagamaan kepada masyarakat sesuai ajaran agama yang benar. Kedua, fungsi konsultatif, di mana penyuluh berperan memikirkan dan membantu memecahkan persoalan yang dihadapi masyarakat baik secara individu maupun kelompok.

Ketiga, fungsi advokatif, yaitu melakukan pembelaan terhadap umat dari ancaman, gangguan, atau tantangan yang dapat merusak akidah, mengganggu ibadah, serta merusak moral masyarakat. Keempat, fungsi administratif, yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, hingga pelaporan kegiatan penyuluhan sebagai bukti fisik pertanggungjawaban.

Menurut M. Ali, keempat fungsi tersebut harus dijalankan secara seimbang agar penyuluh agama mampu tampil profesional di tengah masyarakat. Ia juga menegaskan pentingnya adaptasi penyuluh terhadap tantangan era digital yang menuntut penggunaan media dakwah yang lebih kreatif dan efektif.

Dengan orientasi kepenyuluhan ini, diharapkan kompetensi penyuluh agama di Kabupaten Mesuji semakin meningkat, sehingga mampu berkontribusi dalam menjaga kerukunan umat beragama sekaligus mendukung terwujudnya masyarakat yang damai dan harmonis. (ba/m)

Pembinaan dan Sinkronisasi Program kerjaPenyuluh Agama Hindu di provinsi Lampung

Mesuji, Kemenag (Humas) – Penyuluh Agama Hindu Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mesuji, Ni Ketut Putri dan I Made Kariye, mengikuti kegiatan penting pada Rabu, 27 Agustus 2025. Keduanya berpartisipasi dalam acara Pembinaan dan Sinkronisasi Program Kerja serta Evaluasi Kinerja Penyuluh Agama Hindu. Kegiatan ini menunjukkan komitmen Kemenag dalam meningkatkan kualitas dan koordinasi para penyuluhnya.

Acara tersebut berlangsung di Aula Pepadun, Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Provinsi Lampung. Kegiatan ini diinisiasi oleh Kelompok Kerja Penyuluh (Pokjaluh) Provinsi Lampung. Tujuannya adalah untuk menyamakan visi dan misi para penyuluh, memastikan program kerja berjalan selaras, serta mengevaluasi capaian yang telah diraih.

Dalam acara ini, para penyuluh mendapatkan arahan dan motivasi langsung dari pejabat berwenang. Hadir dalam kesempatan itu Kepala Bidang Bimbingan Masyarakat (Bimas) Hindu Provinsi Lampung, Jumadi, bersama Ketua Tim Kepenyuluhan, Sri Widarti, memberikan bimbingan yang berharga kepada seluruh peserta.

Arahan yang diberikan mencakup berbagai aspek, mulai dari strategi penyuluhan yang efektif, inovasi program, hingga pelaporan kinerja yang akuntabel. Para penyuluh Agama Hindu dari seluruh provinsi Lampung berkumpul untuk saling berbagi pengalaman dan mencari solusi atas tantangan yang dihadapi di lapangan.

Kehadiran perwakilan dari Kemenag Mesuji, I Ketut Putri dan I Made Kariye, menunjukkan peran aktif Kabupaten Mesuji dalam mendukung program pemerintah di bidang keagamaan. Diharapkan, ilmu dan motivasi yang didapatkan dapat diterapkan untuk meningkatkan kualitas pembinaan umat Hindu di Kabupaten Mesuji secara lebih optimal dan terstruktur. (I ketut/ba/m)

Khidmat Upacara HUT ke-80 RI di Kemenag Mesuji, Momentum Perkuat Semangat Kemerdekaan

Mesuji, Kemenag (Humas) – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Mesuji menggelar upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di halaman kantor setempat, Minggu (17/8/2025). Upacara berlangsung khidmat dan diikuti oleh seluruh aparatur sipil negara (ASN) Kemenag Mesuji.

Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kemenag Mesuji, Ma’ruf, memimpin langsung pelaksanaan upacara di Halaman Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mesuji. Upacara ini juga diikuti oleh kepala seksi kantor kemenag kabupaten Mesuji, kepala madrasah negeri, kepala KUA, ASN, dan siswa/i untuk. Kehadiran ini menjadi bentuk penghormatan kepada jasa para pahlawan.

Upacara diawali dengan pengibaran Sang Saka Merah Putih. Prosesi berjalan lancar dengan diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya. Suasana haru dan bangga terasa di kalangan peserta, terutama saat bendera berkibar di langit halaman kantor kementerian agama kabupaten Mesuji.

Dalam keterangannya kepada humas, Ma’ruf mengajak seluruh ASN Kemenag Mesuji untuk menjadikan momentum HUT ke-80 RI sebagai penguat semangat pengabdian. “Mari kita jaga semangat kemerdekaan ini dengan tindakan nyata. Dengan kerja keras, dedikasi, dan cinta tanah air yang tak pernah padam.” ujarnya.

Peserta upacara mengenakan batik nusantara sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Pemakaian batik menjadi simbol penghormatan terhadap warisan budaya bangsa sekaligus memperkuat identitas kebangsaan. Pemandangan tersebut membuat suasana upacara semakin berwarna dan penuh makna.

Para peserta antusias dan penuh disiplin mengikuti jalannya upacara hingga selesai. Kehadiran seluruh ASN Kemenag Mesuji menjadi bukti nyata bahwa nilai-nilai kebangsaan terus terjaga dalam lingkungan birokrasi. Upacara ini sekaligus menjadi wadah mempererat silaturahmi antarpegawai.

Upacara HUT ke-80 RI bukan hanya seremoni tahunan, tetapi juga momentum refleksi untuk memperkuat komitmen pelayanan. Ma’ruf menegaskan bahwa ASN harus menjadi teladan dalam menanamkan nilai kebangsaan, baik di lingkungan kerja maupun di tengah masyarakat. (Muti/m)

Kemenag Mesuji Gelar Donor Darah Sambut HUT Ke-80 RI

Mesuji, Kemenag (Humas) – Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mesuji menggelar kegiatan bakti sosial donor darah yang diikuti para kepala seksi, aparatur sipil negara (ASN), pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) Kemenag, serta masyarakat umum. Kegiatan berlangsung di Aula Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) Kemenag Mesuji, Kamis (14/8/2025).

Donor darah ini menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-80 Republik Indonesia. Selain sebagai wujud kepedulian sosial, kegiatan ini bertujuan membantu memenuhi kebutuhan stok darah di Palang Merah Indonesia (PMI) sekaligus mengajak masyarakat untuk hidup sehat dan peduli terhadap sesama.

Salah satu pegawai kemenag mesuji, Bakti Andiran yang mengikuti kegiatan,  menyampaikan bahwa donor darah merupakan aksi sederhana yang dapat memberikan manfaat besar. “Ini adalah bentuk kontribusi nyata ASN Kemenag Mesuji untuk bangsa di momen peringatan HUT RI. Donor darah tidak hanya menyelamatkan nyawa orang lain, tetapi juga memberi dampak positif bagi kesehatan pendonor,” katanya.

Menurutnya, kebutuhan darah di rumah sakit setiap tahun terus meningkat, sehingga dukungan dari masyarakat sangat diperlukan. Ia menegaskan, Kemenag Mesuji akan menjadikan kegiatan donor darah sebagai agenda rutin, tidak hanya pada momen peringatan hari besar nasional.

Kegiatan berlangsung tertib dengan dukungan tenaga medis dari PMI yang melakukan pemeriksaan kesehatan awal bagi calon pendonor. Peserta yang memenuhi syarat kemudian mengikuti proses pengambilan darah di ruang yang telah disiapkan.

Antusiasme peserta terlihat sejak pagi. Para pegawai Kemenag, PPPK, dan warga sekitar bergantian mendonorkan darahnya. Beberapa di antaranya mengaku ini adalah pengalaman pertama mereka. Salah satunya, Deni Rahmad Akbar, ASN Kemenag Mesuji, mengatakan merasa bangga bisa ikut berkontribusi. “Senang bisa membantu sesama. Rasanya jadi lebih bersemangat karena ini bagian dari perayaan kemerdekaan,” ujarnya.

Selain itu, Kasi PHU Kemenag Mesuji, Aziz Basuki, yang turut mendonorkan darah menambahkan, kegiatan ini juga mempererat hubungan antara ASN dan masyarakat. “Bakti sosial ini menunjukkan bahwa semangat kemerdekaan diwujudkan melalui aksi nyata yang bermanfaat bagi orang lain,” katanya.

Melalui donor darah dalam rangka HUT Ke-80 RI ini, Kemenag Mesuji berharap semakin banyak masyarakat yang tergerak untuk rutin mendonorkan darah. Selain sebagai bentuk solidaritas, kegiatan ini menjadi wujud pengamalan nilai kemanusiaan yang sejalan dengan semangat kemerdekaan. (ba/m)

Kepala Kemenag Mesuji Hadiri Silaturahmi Tokoh Lintas Agama Bersama Wamenag RI

Mesuji, Kemenag (Humas) – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mesuji, Johan Yusuf, menghadiri kegiatan silaturahmi tokoh lintas agama dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) se-Provinsi Lampung. Acara yang berlangsung di Aula Sai Batin Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung, Kamis (14/8/2025), dihadiri langsung Wakil Menteri Agama RI, Romo R. Muhammad Syafi’i.

Dalam kesempatan tersebut, Johan Yusuf didampingi Kepala Subbagian Tata Usaha Kemenag Mesuji, Ma’ruf, dan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Mesuji, Khusni Fadil. Kehadiran para tokoh agama dari seluruh kabupaten/kota di Lampung menjadi momentum penting untuk mempererat komunikasi dan memperkuat sinergi dalam menjaga kerukunan umat beragama.

Saat dimintai keterangan oleh tim humas kemenag mesuji, johan mengatakan pentingnya membangun moderasi beragama di tengah masyarakat yang majemuk. Ia mengingatkan bahwa kerukunan adalah modal utama dalam menjaga stabilitas sosial dan mendukung pembangunan daerah. “Kerukunan tidak datang dengan sendirinya. Ia perlu diupayakan, dirawat, dan dijaga melalui dialog, saling menghormati, dan kerja sama lintas agama,” ujarnya.

Kegiatan ini membahas isu-isu strategis yang dihadapi masyarakat Lampung, termasuk peningkatan literasi keagamaan, penguatan peran FKUB, dan upaya mencegah potensi gesekan sosial. Para tokoh agama juga berbagi pengalaman dan praktik baik dalam membangun toleransi di lingkungan masing-masing.

Johan Yusuf menegaskan, Kemenag Mesuji siap mendukung penuh program-program yang menguatkan kerukunan. “Silaturahmi ini menjadi wadah yang sangat bermanfaat untuk memperkuat koordinasi dan komitmen bersama antar tokoh lintas agama. Kami akan terus bersinergi dengan FKUB dan pemerintah daerah demi mewujudkan suasana yang damai dan harmonis,” katanya. (ba/m)

Kemenag Mesuji Gelar Rapat Persiapan Upacara HUT ke-80 RI

Mesuji, Kemenag (Humas) – Kepala Subbagian Tata Usaha Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mesuji, Ma’ruf, memimpin rapat persiapan upacara peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia. Rapat tersebut digelar sebagai tindak lanjut Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nomor SE. 25 Tahun 2025 tentang Pedoman Peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di lingkungan Kementerian Agama.

Kegiatan yang berlangsung di ruang rapat Kemenag Mesuji, Selasa (12/8/2025), diikuti oleh para Kepala Seksi, Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan se-Kabupaten Mesuji, Kepala MAN 1 Mesuji, MTsN 1 Mesuji, MTsN 2 Mesuji, MIN 1 Mesuji, serta Kepala Urusan Tata Usaha dari MAN 1, MTsN 1, dan MIN 1 Mesuji.

Dalam arahannya, Ma’ruf menekankan pentingnya koordinasi yang matang agar pelaksanaan upacara HUT RI berjalan lancar, tertib, dan khidmat. Ia juga mengingatkan seluruh satuan kerja untuk menyesuaikan rangkaian kegiatan dengan pedoman resmi dari Kementerian Agama.

“Peringatan HUT Kemerdekaan bukan hanya seremoni tahunan, tetapi momentum untuk memperkuat rasa nasionalisme dan kebersamaan di lingkungan Kemenag Mesuji,” ujar Ma’ruf.

Rapat membahas berbagai aspek teknis, mulai dari susunan acara, penunjukan petugas upacara, persiapan sarana dan prasarana, hingga pembagian tugas antar unit kerja. Selain itu, dibicarakan pula rencana partisipasi Kemenag Mesuji dalam lomba-lomba yang akan digelar menjelang hari peringatan.

Dengan adanya rapat ini, diharapkan seluruh persiapan dapat dilakukan secara terencana dan terukur. Kemenag Mesuji menargetkan upacara HUT ke-80 RI dapat menjadi kegiatan yang membangkitkan semangat kebangsaan sekaligus mempererat silaturahmi antarpegawai. (ba/m)

Indeks Kerukunan Umat Beragama 2024: Harmoni Beragama di Indonesia Capai Kategori Tinggi

Mesuji, Kemenag (Humas) – Indeks Kerukunan Umat Beragama (IKUB) tahun 2024 menunjukkan hasil yang menggembirakan, dengan skor akhir mencapai 76,47. Angka ini menempatkan kerukunan umat beragama di Indonesia dalam kondisi “Tinggi”. Hasil ini sebagai bagian dari upaya berkelanjutan dalam memantau dan memperkuat kerukunan di tengah masyarakat.

Pengukuran IKUB 2024 ini didasarkan pada tiga dimensi utama: toleransi, kerja sama, dan kesetaraan antarumat beragama. Ketiga dimensi ini menjadi indikator kunci untuk memahami sikap masyarakat Indonesia terhadap konsep kerukunan.

Dimensi toleransi antarumat beragama mencatat skor 74,83, yang mengindikasikan kondisi “Baik” dalam aspek ini. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia memiliki pemahaman yang baik tentang pentingnya menghormati praktik keagamaan yang berbeda. Sikap ini terlihat dari dukungan terhadap penganut agama lain dalam beribadah, hidup bertetangga, dan merayakan hari besar keagamaan mereka.

Sementara itu, dimensi kerja sama antarumat beragama memperoleh skor 77,15, juga masuk dalam kategori “Baik”. Angka ini mencerminkan tingginya partisipasi masyarakat dalam kegiatan sosial dan lingkungan yang melibatkan berbagai latar belakang agama. Indikator ini juga menunjukkan kesediaan untuk saling membantu dalam kesulitan serta terlibat dalam aktivitas ekonomi bersama.

Adapun dimensi kesetaraan umat beragama mencapai skor 77,47, menegaskan bahwa kesetaraan di antara pemeluk agama di Indonesia berada dalam kondisi “Baik”. Skor ini mencerminkan persepsi positif masyarakat terhadap perlakuan yang sama di mata hukum, dalam mendapatkan layanan publik, kesempatan kerja, dan hak pendidikan agama, tanpa memandang latar belakang agama. Meskipun demikian, masih terdapat tantangan terkait pandangan masyarakat terhadap hak warga negara dari agama minoritas untuk memegang jabatan publik.

Populasi survei IKUB 2024 melibatkan seluruh warga negara Indonesia yang memiliki hak pilih dalam pemilihan umum, yaitu mereka yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah. Selain itu, IKUB juga berfungsi sebagai alat penting untuk mengukur kinerja unit teknis di Kementerian Agama terkait capaian outcome kerukunan. Hasil pengukuran ini juga menjadi dasar untuk pemetaan potensi, prediksi, dan deteksi dini terhadap isu-isu yang mungkin mempengaruhi kerukunan umat beragama di Indonesia.

Analisis data evaluasi juga mengidentifikasi tiga klaster temuan lapangan dengan karakteristik yang berbeda di setiap provinsi. Klaster ini akan menjadi dasar bagi Kementerian Agama untuk melakukan diferensiasi program pemeliharaan kerukunan yang lebih spesifik dan tepat sasaran. Pendekatan ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi alokasi anggaran daerah untuk mencapai target dampak yang diinginkan. (Muti/m)

Penyuluh Agama Hindu Kemenag Mesuji Berikan Bimbingan Pada Calon Pengantin

Mesuji, Kemenag (Humas) – Penyuluh Agama Hindu Kementerian Agama Kabupaten Mesuji, Made Kariye, memberikan bimbingan keagamaan kepada pasangan calon pengantin dari Desa Boko Poso, Kecamatan Way Serdang. Kegiatan berlangsung pada Senin, (28/07/025), di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mesuji. Bimbingan ini menjadi bagian dari layanan pembinaan pra-nikah yang rutin dilakukan oleh Kemenag Mesuji.

Bimbingan tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman nilai-nilai keagamaan, tanggung jawab dalam kehidupan rumah tangga, serta penguatan spiritual menjelang pernikahan. Materi disampaikan dalam suasana interaktif dan penuh kekeluargaan.

Made Kariye dalam keterangannya kepada humas mengatakan bahwa bimbingan ini merupakan bagian dari upaya pembinaan umat Hindu agar membangun rumah tangga yang harmonis dan berlandaskan ajaran agama. Menurutnya, pernikahan bukan hanya ikatan lahiriah, tetapi juga perjanjian suci yang melibatkan aspek rohani. Oleh karena itu, calon pengantin perlu mempersiapkan diri secara menyeluruh.

“Melalui pembinaan ini, kami berharap para calon pengantin memahami makna pernikahan secara spiritual, tidak hanya administratif,” ujar Made Kariye. Ia juga menyampaikan pentingnya menjunjung tinggi etika dan nilai-nilai Dharma dalam kehidupan berumah tangga. Pembinaan dilakukan sesuai dengan tuntunan kitab suci Weda.

Bimbingan pra-nikah ini juga menjadi sarana pendekatan antara pemerintah dan masyarakat. Kehadiran penyuluh agama di tengah umat dinilai sangat penting untuk membina karakter keluarga yang tangguh. Selain itu, pembinaan ini turut mendukung upaya pencegahan pernikahan usia dini dan konflik rumah tangga di kemudian hari.

Dengan terlaksananya kegiatan bimbingan ini, Kemenag Mesuji berharap semakin banyak pasangan calon pengantin yang memperoleh pembinaan keagamaan yang memadai sebelum memasuki kehidupan rumah tangga. Hal ini merupakan bentuk nyata pelayanan negara kepada umat dalam aspek spiritual dan sosial. (Muti/m)