Ketua DWP Kemenag Mesuji Ikuti Pelatihan e-Reporting dan AI Penulisan LPPK Secara Daring

Mesuji (Humas) – Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mesuji, Ny. Eni Gustina, mengikuti kegiatan pelatihan e-Reporting dan penerapan Artificial Intelligence (AI) dalam penulisan indeks Laporan Pelaksanaan Program Kerja (LPPK), Rabu, 14 Mei 2025. Kegiatan ini diselenggarakan oleh DWP Kementerian Agama Republik Indonesia secara daring melalui platform Zoom Meeting.

Pelatihan ini dibuka secara resmi oleh Ketua DWP Kementerian Agama RI, Ny. Sinarliati Kamaruddin Amin. Dalam sambutannya, ia menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan motivasi kepada seluruh anggota DWP agar lebih aktif dalam menulis dan melaporkan kegiatan organisasi. Menurutnya, penguasaan teknologi digital seperti e-Reporting dan pemanfaatan AI sangat penting dalam mendukung transparansi dan akuntabilitas laporan program kerja.

“Melalui pelatihan ini, kami berharap anggota DWP tidak hanya sekadar menjalankan program, tetapi juga mampu mendokumentasikan setiap kegiatan secara rapi, sistematis, dan tepat waktu dengan pendekatan digital yang lebih modern,” ujar Sinarliati.

Pelatihan menghadirkan Abdul Mufti sebagai narasumber utama. Dalam paparannya, ia menekankan pentingnya memahami format penulisan laporan sesuai pedoman DWP. Format tersebut terdiri dari Data, What (apa kegiatannya), When (kapan dilaksanakan), Where (di mana kegiatan berlangsung), Who (siapa saja yang terlibat), serta Publikasi. Menurutnya, struktur ini membantu memastikan bahwa laporan yang disusun bersifat informatif, objektif, dan mudah dipahami oleh pembaca.

Ny. Eni Gustina menyambut baik pelatihan ini dan menganggapnya sebagai langkah strategis dalam peningkatan kapasitas organisasi di bidang administrasi digital. Ia menyampaikan bahwa keikutsertaannya dalam pelatihan ini akan menjadi bekal penting untuk meningkatkan mutu pelaporan program kerja DWP Kemenag Mesuji.

“Dengan adanya pelatihan ini, kami merasa lebih terbantu dan termotivasi untuk terus menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi, khususnya dalam penyusunan laporan yang lebih efisien dan akuntabel,” ujarnya.

Kegiatan pelatihan ini menjadi bagian dari komitmen DWP Kemenag RI dalam mewujudkan tata kelola organisasi yang profesional, transparan, dan berorientasi hasil di era digitalisasi. (meta/ba/m)

Kemenag Mesuji Lakukan Survei Lokasi Pemberangkatan Haji Tahun 1446 H/2025 M di Masjid Jami’ Arriyadh Brabasan

Mesuji (Humas) – Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mesuji, Aziz Basuki, melaksanakan survei lokasi pemberangkatan dan pelepasan Calon Jamaah Haji (CJH) Kabupaten Mesuji Tahun 1446 H/2025 M pada Rabu (07/05/2025). Kegiatan survei ini dilaksanakan di Masjid Jami’ Arriyadh, Desa Brabasan, Kecamatan Tanjung Raya.

Survei ini bertujuan untuk memastikan kesiapan lokasi yang akan digunakan sebagai titik kumpul, prosesi pelepasan, serta pemberangkatan resmi CJH Kabupaten Mesuji sebelum diberangkatkan ke asrama haji. Pemilihan lokasi Masjid Jami’ Arriyadh dipertimbangkan berdasarkan aksesibilitas, kapasitas daya tampung, serta letak strategis yang mudah dijangkau oleh jamaah dari berbagai kecamatan.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh sejumlah pihak lintas sektor yang akan terlibat dalam proses pemberangkatan jamaah, di antaranya Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Mesuji, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Kepala Dinas Kesehatan, Camat Tanjung Raya, Kepala Desa Brabasan, serta Kepala Desa Berasanmakmur. Sinergi lintas sektoral ini menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam memberikan layanan terbaik kepada calon jamaah haji.

Dalam keterangannya, Aziz Basuki menyampaikan bahwa survei lokasi ini merupakan tahapan penting dalam rangkaian persiapan pemberangkatan haji. Ia menjelaskan bahwa lokasi pelepasan harus memenuhi standar kelayakan baik dari sisi kenyamanan, keamanan, maupun fasilitas pendukung seperti tempat parkir, sanitasi, serta akses layanan kesehatan.

“Kami ingin memastikan seluruh proses pemberangkatan berjalan tertib, lancar, dan khidmat. Oleh karena itu, kami menggandeng semua pihak yang memiliki peran dalam pengamanan, pengawalan, transportasi, serta pelayanan kesehatan bagi para calon jamaah haji,” ujar Aziz.

Ia juga menambahkan bahwa berdasarkan hasil survei awal, Masjid Jami’ Arriyadh dinilai cukup representatif dan memenuhi sebagian besar kriteria teknis yang dibutuhkan. Namun demikian, hasil akhir akan dibahas lebih lanjut dalam rapat koordinasi lanjutan yang melibatkan seluruh stakeholder.

Pemerintah Kabupaten Mesuji melalui Kementerian Agama berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan ibadah haji, mulai dari tahap manasik, pemberangkatan, hingga kepulangan. Diharapkan, dengan persiapan yang matang, seluruh jamaah dapat menjalankan ibadah dengan tenang dan lancar. Adapun tahun ini, Mesuji dijadwalkan memberangkatkan sebanyak 67 calon jamaah haji bersama 2 petugas haji daerah. (ba/m)

Kemenag Mesuji Gelar Pembinaan Da’i Da’iyah 2025: Teguhkan Peran Dakwah Moderat Menenangkan Umat

Mesuji (Humas) – Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mesuji melalui Seksi Bimas Islam menggelar kegiatan Pembinaan Da’i Da’iyah Tahun 2025 dengan mengusung tema “Mewujudkan Da’i Moderat yang Menenangkan Umat”. Kegiatan ini berlangsung di Aula PLHUT Kemenag Mesuji, Rabu (07/05/2025), dan dihadiri oleh sejumlah tokoh agama, pejabat internal Kemenag, serta perwakilan ormas keagamaan di Kabupaten Mesuji.

Kegiatan secara resmi dibuka oleh Kepala Kantor Kemenag Mesuji, Johan Yusuf, yang hadir didampingi oleh Kasubbag TU Ma’ruf, Kasi Bimas Islam Darul Alipi, serta para Kepala Seksi lainnya. Turut hadir sebagai narasumber dalam kegiatan ini adalah M. Asmawi, bersama Kepala KUA se-Kabupaten Mesuji, pimpinan ormas Islam seperti Muhammadiyah, NU, LDII, MTA, Pokjaluh, serta Ketua PD IPARI Kabupaten Mesuji.

Acara diawali dengan penyampaian laporan oleh Ketua Panitia, Mukti Sasongko. Dalam laporannya, Mukti menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan memperkuat kapasitas dan peran para da’i dalam menyampaikan pesan keagamaan yang damai, sejuk, dan inklusif kepada masyarakat, khususnya dalam menghadapi tantangan dakwah di era globalisasi dan digitalisasi.

Kepala Kemenag Mesuji, Johan Yusuf, dalam arahannya menegaskan pentingnya strategi berdakwah yang tepat dan menyentuh kebutuhan masyarakat. Ia menyampaikan bahwa peran da’i dan da’iyah sangat dibutuhkan untuk membimbing masyarakat, terutama umat Islam di lingkungan sekitar, dalam memahami ajaran agama yang lurus, damai, dan penuh toleransi.

Ia juga mengimbau agar para da’i menyampaikan pesan-pesan keagamaan melalui berbagai forum, baik formal seperti organisasi keislaman maupun nonformal seperti pengajian  dan kelompok masyarakat. Menurutnya, seorang da’i harus mampu merespons dinamika sosial, termasuk problematika ekonomi umat, dengan pendekatan keagamaan yang menenangkan dan memberi harapan.

Lebih lanjut, Johan Yusuf menyampaikan tiga hal penting dalam menghadapi tantangan dakwah masa kini. Pertama, para da’i harus memiliki keikhlasan dalam menjalankan tugas dakwah. Kedua, memiliki kompetensi menyampaikan pesan Al-Qur’an dan hadis secara benar, serta ketiga, menggunakan media sosial secara bijak sebagai sarana dakwah modern, baik melalui tulisan, rekaman suara, maupun video.

Ia mengingatkan agar dalam berdakwah, para da’i tidak menyampaikan materi yang mengandung ujaran kebencian atau provokasi yang berpotensi memecah belah umat, khususnya antarorganisasi keagamaan. Sebaliknya, dakwah harus menjadi sarana memperkuat persatuan dan kerukunan antarumat beragama.

Di akhir sambutannya, Johan Yusuf menekankan bahwa moderasi beragama merupakan konsep strategis Kementerian Agama dalam menyatukan pandangan umat menuju kebaikan. “Moderasi beragama bukan sekadar jargon, tetapi pedoman yang harus dijalankan dalam setiap gerakan dakwah, agar umat tidak hanya tercerahkan secara spiritual tetapi juga secara sosial,” tutupnya.

Dengan kegiatan ini, Kemenag Mesuji berharap dapat memperkuat barisan para da’i dan da’iyah yang berwawasan moderat, inklusif, dan responsif terhadap tantangan zaman, demi menciptakan kehidupan keagamaan yang damai dan harmonis di tengah masyarakat. (ba/m)

Kepala Kemenag Mesuji Hadiri Penguatan Peran KUA dalam Gerakan Nasional Wakaf Uang, KUA Simpang Pematang Raih Penghargaan

Mesuji (Humas) – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mesuji, Johan Yusuf, bersama Kasi Bimas Islam, Darul Alipi, serta Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) se-Kabupaten Mesuji, menghadiri kegiatan Penguatan Peran Kepala Kemenag dan KUA dalam Gerakan Nasional Wakaf Uang Calon Pengantin serta Pemberian Penghargaan, yang dilaksanakan di Aula Sai Batin Kanwil Kemenag Provinsi Lampung, Selasa (29/04/2025).

Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Lampung, Erwinto, dan dihadiri oleh ketua perwakilan BWI  Provinsi Lampung dan  Area Menejer  BSI  Provinsi Lampung, seluruh Kepala Kantor Kemenag Kabupaten/Kota, Kasi Bimas Islam, serta para Kepala KUA se-Provinsi Lampung. Acara ini bertujuan memperkuat sinergi seluruh elemen Kemenag dalam mendukung Gerakan Nasional Wakaf Uang Calon Pengantin, salah satu program prioritas dalam membangun kesadaran wakaf di masyarakat.

Dalam arahannya, Erwinto menekankan pentingnya penguatan peran Kemenag dan KUA sebagai ujung tombak literasi dan gerakan wakaf uang. Menurutnya, melalui pendekatan kepada calon pengantin, diharapkan nilai-nilai wakaf dapat tertanam sejak awal pembentukan keluarga baru, sehingga menciptakan budaya filantropi yang berkelanjutan.

Sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dalam mendorong Gerakan Nasional Wakaf Uang Calon Pengantin, Kanwil Kemenag Provinsi Lampung memberikan penghargaan kepada KUA yang berprestasi. Dalam kesempatan ini, KUA Kecamatan Simpang Pematang dari Kemenag Kabupaten Mesuji berhasil meraih penghargaan sebagai Terbaik III tingkat Provinsi Lampung dalam kategori Penggerak Wakaf Uang Calon Pengantin.

Kepala Kemenag Mesuji, Johan Yusuf, menyampaikan rasa bangganya atas capaian tersebut. Ia menilai penghargaan ini sebagai wujud nyata komitmen KUA Simpang Pematang dan seluruh jajaran Kemenag Mesuji dalam menyukseskan program wakaf uang. Johan juga berharap penghargaan ini menjadi motivasi bagi seluruh KUA di Mesuji untuk terus meningkatkan kinerja, utamanya dalam program-program keagamaan berbasis pemberdayaan masyarakat.

Sementara itu, Kasi Bimas Islam Darul Alipi menambahkan bahwa pihaknya akan terus melakukan pembinaan dan monitoring terhadap pelaksanaan gerakan wakaf uang di seluruh KUA, agar semakin banyak calon pengantin yang memahami dan berpartisipasi dalam program ini.

Pada acara ini sebagai narasumber kegiatan diisi oleh ketua perwakilan BWI  Provinsi Lampung dan  Area Menejer  BSI  Provinsi Lampung. melalui kegiatan ini, diharapkan seluruh Kepala Kemenag dan Kepala KUA semakin memahami tugas strategis mereka dalam mendukung penguatan ekonomi syariah melalui gerakan wakaf uang, serta membangun kesadaran kolektif masyarakat akan pentingnya wakaf sebagai instrumen sosial keagamaan yang produktif dan berkelanjutan. (ba/m)

Apel Rutin Kemenag Mesuji: Tekankan Kebersihan, Efisiensi, dan Ketertiban

Mesuji (Humas) – Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mesuji kembali melaksanakan kegiatan apel rutin pada Senin pagi, yang berlangsung di halaman Kantor Kemenag Mesuji, Senin (28/04/2025). Kegiatan ini diikuti oleh Kasubbag TU Ma’ruf, para Kepala Seksi, serta seluruh pegawai di lingkungan Kemenag Mesuji.

Pada apel kali ini, bertindak sebagai Pembina Apel adalah Kepala Seksi Pendidikan Islam. Dalam arahannya, ia menyampaikan sejumlah informasi penting terkait agenda dan program kerja di Seksi Pendidikan Islam. Ia menekankan pentingnya seluruh pegawai untuk mendukung kelancaran setiap agenda yang telah dirancang, khususnya program-program yang berkaitan dengan pendidikan keagamaan di wilayah Kabupaten Mesuji.

Selain itu, Kasi Pendidikan Islam mengingatkan kepada seluruh peserta apel tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan kantor. Ia mengajak seluruh pegawai untuk bersama-sama menciptakan suasana kerja yang bersih, nyaman, dan sehat. Menurutnya, kebersihan tidak hanya mencerminkan kerapihan instansi, tetapi juga berpengaruh pada semangat dan produktivitas kerja.

Dalam kesempatan tersebut, ia juga mengimbau seluruh pegawai untuk lebih bijak dalam penggunaan listrik dan sumber daya lainnya. Efisiensi energi menjadi salah satu langkah konkret untuk mendukung gerakan hemat energi dan menjaga kelestarian lingkungan. Ia meminta setiap pegawai memastikan alat elektronik yang tidak digunakan untuk dimatikan, serta menggunakan fasilitas kantor dengan penuh tanggung jawab.

Terkait dengan ketertiban kendaraan, Pembina Apel mengingatkan agar parkir kendaraan, baik milik pegawai maupun tamu, diatur dengan rapi dan sesuai dengan area yang telah ditentukan. Penataan kendaraan yang tertib diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan dan keamanan di lingkungan Kantor Kemenag Mesuji.

Apel rutin ini menjadi momentum penting untuk memperkuat komunikasi internal sekaligus menyatukan semangat seluruh pegawai dalam mewujudkan pelayanan publik yang profesional. Melalui apel ini, Kemenag Mesuji menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan disiplin, kerapihan, dan efisiensi di lingkungan kerjanya. (ba/m)

Kemenag Mesuji Launching Gerakan Nasional Penanaman 1 Juta Pohon Matoa

Mesuji (Humas) – Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mesuji menggelar kegiatan Launching Gerakan Penanaman 1 Juta Pohon Matoa sebagai bagian dari gerakan nasional pelestarian lingkungan hidup. Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa, (22/04/2025) di halaman Kantor Kemenag Mesuji dan dihadiri oleh Kepala Kantor Kemenag Mesuji Johan Yusuf, didampingi oleh Kasubbag TU, Ma’ruf serta para Kepala Seksi.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Madrasah MAN 1 Mesuji, MTsN 1 Mesuji, MIN 1 Mesuji, KUA Kecamatan se-Kabupaten Mesuji, Ketua Kelompok Kerja Penyuluh (Pokjaluh) Mesuji, Ketua Kelompok Kerja Pengawas (Pokjawas) Mesuji, Seluruh ASN Kantor Kemenag Mesuji, serta Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Mesuji. Seluruh peserta tampak antusias mengikuti kegiatan penanaman pohon sebagai bentuk nyata kepedulian terhadap kelestarian lingkungan dan upaya penghijauan di berbagai wilayah.

Dalam sambutannya, Kepala Kantor Kemenag Mesuji, Johan Yusuf, menyampaikan bahwa program ini merupakan bagian dari inisiatif Kementerian Agama secara nasional untuk mendukung keberlangsungan lingkungan hidup sekaligus sebagai wujud ibadah sosial yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

“Semoga dengan menanam pohon ini, kita turut menjaga bumi, mengurangi dampak perubahan iklim, serta menciptakan lingkungan yang lebih sejuk dan asri. Gerakan ini bukan sekadar simbolis, tapi juga bentuk komitmen spiritual dan sosial kita terhadap masa depan yang lebih hijau,” ujar Johan Yusuf.

Gerakan penanaman pohon ini tidak hanya dilakukan di lingkungan Kantor Kemenag, tetapi juga secara luas ditanam di lingkungan kerja masing-masing satuan kerja di bawah Kementerian Agama. Adapun lokasi penanaman mencakup fasilitas umum seperti masjid, mushola, gereja, wihara, pura, serta halaman rumah masing-masing pegawai.

Kasubbag TU, Ma’ruf, menambahkan bahwa pemilihan pohon matoa sebagai simbol gerakan ini memiliki makna tersendiri. Pohon matoa dikenal sebagai tanaman lokal Indonesia yang kuat, rindang, dan memiliki nilai ekologis serta ekonomis. Diharapkan, selain berfungsi sebagai pelindung lingkungan, pohon ini juga dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat sekitar.

Melalui gerakan ini, Kemenag Mesuji berharap seluruh lapisan masyarakat dapat ikut serta dalam menjaga bumi dan meningkatkan kesadaran kolektif terhadap pentingnya pelestarian alam demi generasi yang akan datang. (ba/m)

Johan Yusuf Paparkan Hak dan Kewajiban Jemaah Haji pada Manasik Kecamatan

Mesuji (Humas) – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mesuji, Johan Yusuf, menjadi narasumber dalam kegiatan Bimbingan Manasik Haji Tingkat Kecamatan yang dilaksanakan di Aula PLHUT Kemenag Mesuji, pada Selasa (22/04/2025). Dalam kegiatan tersebut, Johan Yusuf menyampaikan materi bertajuk Hak dan Kewajiban Jemaah Haji, sebagai bagian dari pemahaman komprehensif terhadap tata kelola penyelenggaraan ibadah haji.

Mengawali materinya, Johan Yusuf menjelaskan sejumlah dasar hukum yang menjadi landasan dalam penyelenggaraan ibadah haji dan umrah di Indonesia. Di antaranya Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah, serta peraturan teknis lainnya yang mengatur hak dan kewajiban jemaah selama mengikuti proses ibadah haji baik di tanah air maupun di tanah suci.

Ia menegaskan bahwa penyelenggaraan ibadah haji adalah tugas nasional yang dijalankan secara kolaboratif oleh pemerintah dan masyarakat. Oleh karena itu, setiap jemaah yang telah melunasi biaya penyelenggaraan ibadah haji (Bipih), secara resmi memiliki sejumlah hak yang harus dipenuhi oleh pihak penyelenggara.

Adapun hak-hak tersebut dimulai sejak jemaah masih berada di tanah air, antara lain memperoleh buku paket manasik haji, memperoleh bimbingan ibadah dan manasik haji yang difasilitasi oleh Kementerian Agama baik di tingkat kabupaten/kota maupun KUA Kecamatan. Selain itu, jemaah juga berhak mendapatkan informasi dan pembagian kelompok terbang (kloter) serta pelayanan lainnya yang menunjang kenyamanan dan kelancaran perjalanan ibadah.

Hak-hak jemaah pun berlanjut saat berada di Arab Saudi, mencakup pelayanan akomodasi dan transportasi di kota-kota suci seperti Jeddah, Madinah, Makkah, Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Setiap jemaah dijamin memperoleh layanan sesuai standar penyelenggaraan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Selain menjelaskan hak, Johan Yusuf juga mengingatkan pentingnya pemenuhan kewajiban oleh para jemaah. Mulai dari kesiapan fisik, kepatuhan terhadap aturan, hingga menjaga akhlak selama menjalankan ibadah. Ia berharap seluruh jemaah dapat menjalankan ibadah dengan lancar, khusyuk, dan kembali ke tanah air sebagai haji yang mabrur.

Kegiatan manasik ini menjadi bagian penting dalam mempersiapkan jemaah secara mental, spiritual, dan teknis sebelum diberangkatkan ke tanah suci. Kemenag Mesuji terus berkomitmen memberikan pembekalan terbaik agar pelaksanaan ibadah haji tahun ini berjalan optimal dan sesuai regulasi. (ba/m)

DWP Kemenag Mesuji Hadiri Peringatan Hari Kartini ke-146 Tingkat Kabupaten

Mesuji (Humas) – Ketua Dharma Wanita Persatuan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mesuji yang diwakili oleh pengurus DWP, Eni Malikah, menghadiri kegiatan peringatan Hari Kartini ke-146 Tingkat Kabupaten Mesuji. Kegiatan ini digelar pada Senin, 21 April 2025, bertempat di Lorong Gedung Pemda Mesuji dan berlangsung meriah dengan semangat kebersamaan dan pemberdayaan perempuan.

Mengusung tema “Refleksi Diri Wanita Tangguh Berprestasi sebagai Peningkatan Kualitas Hidup yang Lebih Baik”, kegiatan ini dihadiri oleh Bupati Mesuji, Elfianah, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Mesuji, Shela Selviana Yugi, serta tamu undangan dari berbagai instansi, organisasi wanita, dan komunitas perempuan di lingkungan Kabupaten Mesuji.

Peringatan Hari Kartini ini menjadi momentum penting untuk menggugah semangat perjuangan perempuan Indonesia dalam mengisi kemerdekaan melalui kiprah positif di berbagai bidang, khususnya dalam meningkatkan kualitas hidup keluarga dan masyarakat. Setelah mengikuti kegiatan, Pengurus DPW Kemenag Mesuji, Eni Malikah  menegaskan bahwa perempuan memiliki peran strategis dalam pembangunan bangsa, tidak hanya sebagai ibu rumah tangga, tetapi juga sebagai agen perubahan sosial dan pendidikan.

“Perempuan harus terus didukung untuk maju, berdaya, dan berprestasi. Perjuangan Kartini belum selesai, dan hari ini kita melanjutkannya dengan semangat modern,” ungkapnya

Sebagai bagian dari rangkaian acara, turut diselenggarakan perlombaan fashion show yang melibatkan para peserta dari berbagai organisasi wanita, termasuk anggota DWP dari instansi-instansi pemerintah. Perlombaan tersebut menjadi simbol ekspresi seni dan budaya, sekaligus panggung untuk menunjukkan kreativitas serta kepercayaan diri para perempuan di Kabupaten Mesuji.

Selain itu, Eni Malikah, menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan ini sebagai wadah untuk mempererat sinergi antarorganisasi perempuan. Ia juga menekankan pentingnya peran perempuan dalam mendukung program-program pemerintah, termasuk dalam bidang pendidikan, sosial keagamaan, dan pemberdayaan keluarga.

Melalui peringatan Hari Kartini ini, diharapkan seluruh perempuan di Kabupaten Mesuji semakin termotivasi untuk terus berkarya, menjaga nilai-nilai luhur, serta meningkatkan kapasitas diri demi mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera dan berkeadilan. (ba/m)

Kemenag Mesuji Gelar Pelatihan Pembuatan Konten Kreatif untuk Penyuluhan Keagamaan

Mesuji (Humas) – Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mesuji melalui Seksi Bimbingan Masyarakat Islam menggelar kegiatan Pelatihan Pembuatan Konten Kreatif Materi Penyuluhan Tingkat Kabupaten Mesuji, Kamis (17/04/2025). Kegiatan yang dipusatkan di Aula Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu Kemenag Mesuji ini dihadiri langsung oleh Kepala Kantor Kemenag Mesuji, Johan Yusuf, didampingi oleh Kasubbag TU Ma’ruf, para kepala seksi, serta peserta dari penyuluh agama islam.

Kegiatan diawali dengan penyampaian laporan dari Ketua Panitia, Mukti Sasongko, yang menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan tindak lanjut dari surat edaran Kanwil Kemenag Provinsi Lampung mengenai pelaksanaan coaching clinic pembuatan konten digital yang inklusif dan transformatif. Pelatihan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas penyuluh dalam menyampaikan materi dakwah dan penyuluhan keagamaan melalui media sosial dan platform digital secara lebih menarik, kreatif, dan menjangkau audiens yang lebih luas.

“Media sosial kini menjadi ruang utama komunikasi masyarakat. Oleh karena itu, para penyuluh agama islam harus mampu beradaptasi dan mengambil peran aktif di dalamnya, bukan hanya sebagai penonton, tetapi sebagai penggerak dakwah yang inspiratif dan damai,” ujar Mukti dalam laporannya.

Dalam sambutannya, Kepala Kemenag Mesuji Johan Yusuf menekankan pentingnya pemanfaatan media sosial untuk menyebarkan pesan-pesan kebaikan. Ia mendorong seluruh peserta pelatihan untuk mampu memproduksi konten yang tidak hanya informatif, tetapi juga mampu menyentuh hati dan membimbing masyarakat menuju nilai-nilai keagamaan yang moderat dan toleran.

“Mari kita semua berlomba-lomba dalam kebaikan melalui media sosial. Gunakan platform ini untuk menyampaikan informasi yang bermanfaat, mengajak masyarakat ke arah kebaikan, dan melawan narasi negatif dengan konten positif,” tutur Johan dalam sambutannya.

Ia juga menambahkan bahwa pelatihan semacam ini sangat strategis di tengah era digital yang semakin berkembang. Para penyuluh agama kini dituntut tidak hanya piawai dalam menyampaikan materi secara konvensional, tetapi juga harus mampu hadir di ruang-ruang digital, menjawab tantangan zaman dan menyentuh generasi muda.

Pelatihan ini akan diisi dengan materi teknis mengenai Kebijakan pemerintah terhadap pembuatan konten kreatif materi penyuluhan dan Coaching clinic pembuatan konten digital yang inklusif dan transformasi bagi penyuluh agama islam. Melalui kegiatan ini, Kemenag Mesuji berharap para penyuluh agama dapat menjadi agen perubahan yang tidak hanya memberikan pencerahan secara langsung di tengah masyarakat, tetapi juga melalui kanal-kanal digital yang kini telah menjadi kebutuhan pokok dalam penyampaian informasi keagamaan yang cepat, akurat, dan menyentuh nurani publik. (ba/m)

Kemenag Mesuji Soroti Kebijakan Khusus untuk Jemaah Haji Lansia di Hari Kedua Manasik Haji 2025

Mesuji (Humas) – Kegiatan Manasik Haji Tingkat Kabupaten Mesuji Tahun 2025 memasuki hari kedua dengan materi yang sangat relevan dan menyentuh, khususnya bagi para calon jemaah haji lanjut usia. Kasubbag Tata Usaha Kementerian Agama Kabupaten Mesuji hadir sebagai narasumber utama dalam sesi tersebut dan membawakan materi seputar kebijakan pemerintah terhadap pelayanan jemaah haji lansia.

Kegiatan yang berlangsung pada Kamis, 10 April 2025 ini diikuti dengan antusias oleh seluruh peserta manasik, khususnya para calon jemaah haji berusia lanjut yang jumlahnya cukup signifikan dalam daftar keberangkatan tahun ini. Dalam paparannya, Kasubbag TU menegaskan bahwa Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Agama terus berkomitmen memberikan pelayanan terbaik dan humanis bagi jemaah haji, terlebih bagi mereka yang tergolong lansia.

Kasubbag TU, menyampaikan bahwa kebijakan tersebut bersandar pada asas perlindungan, kenyamanan, dan keberpihakan terhadap kelompok rentan. Hal ini diterjemahkan melalui berbagai fasilitas khusus, mulai dari pendampingan tenaga kesehatan dan petugas khusus di kloter, pengutamaan dalam penyediaan akomodasi yang dekat dengan lokasi ibadah, hingga jalur cepat dalam proses layanan.

“Jemaah haji lansia merupakan tanggung jawab moral kita bersama. Pemerintah ingin memastikan bahwa mereka dapat menunaikan ibadah haji dengan aman, nyaman, dan bermartabat,” ungkapnya saat menyampaikan materi di hadapan para peserta.

Kegiatan manasik ini tidak hanya sebagai sarana pembekalan teknis ibadah, namun juga menjadi momen penting untuk menyampaikan kebijakan-kebijakan strategis dan informasi terkini kepada jemaah. Dengan adanya pemahaman yang baik, diharapkan jemaah haji lansia dapat lebih siap secara fisik dan mental, serta merasa didampingi dalam seluruh tahapan keberangkatan hingga pelaksanaan ibadah di Tanah Suci.

Bakti Andrian, Humas Kemenag Mesuji, menambahkan bahwa manasik tahun ini memang dirancang lebih inklusif, dengan pendekatan edukatif yang menyesuaikan kebutuhan setiap segmen jemaah. “Semua ini merupakan bentuk nyata dari keberpihakan pemerintah dalam menyambut tamu-tamu Allah dengan layanan prima,” pungkasnya.

Kegiatan manasik haji Kabupaten Mesuji akan terus berlanjut di tingkat Kecamatan selama beberapa hari ke depan, dengan materi yang semakin komprehensif menjelang masa pemberangkatan jemaah. (ba/m)