Mesuji, Kemenag (Humas) – Kasubbag Tata Usaha Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mesuji, Ma’ruf, menjadi pembina apel pagi rutin yang dilaksanakan pada Senin (28/07/2025) di halaman Kantor Kemenag Mesuji. Apel pagi ini diikuti oleh seluruh aparatur sipil negara (ASN) baik PNS maupun PPPK di lingkungan kerja Kementerian Agama Mesuji.
Dalam amanatnya, Ma’ruf menyampaikan pentingnya menumbuhkan rasa syukur sebagai kunci dalam menjalankan tugas-tugas harian sebagai abdi negara. Menurutnya, sikap syukur bukan hanya menjadi bentuk ketundukan kepada Tuhan, tetapi juga menjadi energi positif dalam melaksanakan kewajiban dengan penuh tanggung jawab dan ikhlas.
“Kunci sukses dalam menjalankan tugas-tugas kita adalah bersyukur. Dengan bersyukur, hati kita tenang, pikiran kita jernih, dan pekerjaan terasa ringan,” ujarnya di hadapan peserta apel.
Ma’ruf menambahkan bahwa rasa syukur dapat diwujudkan melalui kedisiplinan, tanggung jawab terhadap pekerjaan, serta menjaga integritas sebagai ASN. Ia mengingatkan agar seluruh pegawai menjaga komitmen dalam melaksanakan tugas dan menghindari hal-hal yang dapat menurunkan etos kerja.
“Syukur itu diwujudkan dengan bekerja sepenuh hati. Kita hadir tepat waktu, kita menyelesaikan pekerjaan dengan baik, dan kita saling mendukung dalam suasana kerja yang harmonis,” tegasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa pekerjaan yang dilakukan sehari-hari, sekecil apa pun, memiliki nilai penting apabila dilakukan dengan sungguh-sungguh. Ia mengajak seluruh pegawai untuk memaknai setiap tanggung jawab sebagai ladang pengabdian dan amal kebaikan.
Dalam kesempatan itu, Ma’ruf turut menyampaikan apresiasi atas semangat kerja pegawai selama ini. Ia berharap nilai-nilai kebersamaan, kedisiplinan, dan rasa memiliki terhadap lembaga terus dipelihara. Selain itu, ia mengingatkan agar ASN tetap menjaga nama baik institusi, baik di dalam maupun di luar lingkungan kerja.
Apel pagi merupakan salah satu bentuk pembinaan dan penguatan budaya kerja di lingkungan Kemenag Mesuji. Melalui forum ini, diharapkan tercipta komunikasi yang terbuka antara pimpinan dan staf, serta peningkatan kualitas pelayanan publik yang menjadi tanggung jawab bersama.
Ma’ruf menutup amanatnya dengan mengajak seluruh peserta apel untuk mengawali pekan ini dengan semangat baru, niat yang tulus, dan sikap optimis dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. (ba/m)
Mesuji, Kemenag (Humas) – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mesuji, Johan Yusuf, bersama Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), Aziz Basuki, menghadiri kegiatan Pengajian Triwulan dan Santunan Anak Yatim/Dhuafa yang dirangkaikan dengan penyambutan Jamaah Haji Mesuji Tahun 2025.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Pengurus Daerah Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Kabupaten Mesuji tersebut digelar di Aula Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) Kemenag Mesuji, Rabu (23/7/2025).
Hadir dalam kegiatan ini sejumlah tokoh agama, jajaran pengurus IPHI Kabupaten Mesuji, termasuk Ketua IPHI Mesuji, Adri Ubaidillah, KBIHU Ar Rasyid Wal Istikanah serta para Anak Yatim yang turut menyambut para dhuyufurrahman.
Kepala Kantor Kemenag Mesuji, Johan Yusuf, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada IPHI Kabupaten Mesuji atas konsistensinya dalam menyelenggarakan kegiatan pengajian triwulan yang sarat makna spiritual dan sosial.
“Kegiatan seperti ini bukan hanya memperkuat ukhuwah islamiyah di antara sesama haji, tetapi juga menjadi sarana membumikan nilai-nilai kepedulian sosial di tengah masyarakat. Ini sangat selaras dengan semangat haji mabrur, yang tidak berhenti hanya pada tataran ibadah ritual, tetapi juga tercermin dalam perilaku sosial,” ujar Johan.
Ia juga mengungkapkan rasa syukur atas selesainya rangkaian penyelenggaraan ibadah haji tahun 1446 H/2025 M. Johan menilai kepulangan jemaah haji asal Mesuji menjadi momentum untuk memperkuat semangat kebersamaan serta meningkatkan kualitas kehidupan keagamaan.
Sementara itu, Ketua IPHI Kabupaten Mesuji, Adri Ubaidillah, dalam sambutannya mengatakan bahwa pengajian triwulan ini merupakan salah satu program rutin IPHI yang bertujuan untuk menjaga silaturahmi dan meningkatkan kesadaran spiritual anggotanya.
“Selain sebagai ajang penguatan spiritual, kita juga melaksanakan kegiatan santunan untuk anak-anak yatim dan dhuafa, sebagai wujud kepedulian dan keberkahan dari kegiatan haji,” ucap Adri.
Ia juga menambahkan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari bentuk tanggung jawab moral dan sosial para alumni haji untuk terus berkontribusi positif bagi lingkungan.
Kegiatan berlangsung khidmat dengan diawali tausiyah keagamaan, kemudian dilanjutkan dengan pemberian santunan kepada anak yatim dan dhuafa dari berbagai wilayah di Mesuji. Di akhir acara, jemaah haji yang telah kembali ke tanah air diberikan ucapan selamat dan doa agar menjadi haji yang mabrur serta terus menginspirasi masyarakat dengan keteladanan sikap dan amal saleh.
Dengan kegiatan tersebut, IPHI Mesuji dan Kemenag berharap dapat terus bersinergi dalam membina umat, memperkuat nilai-nilai keislaman, dan menumbuhkan kepedulian sosial yang berkelanjutan. (ba/m)
Mesuji, Kemenag (Humas) – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mesuji, Johan Yusuf, menerima kunjungan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Mesuji pada Senin (21/7/2025). Kunjungan tersebut berlangsung di ruang kerja Kepala Kantor Kemenag Mesuji. Pertemuan ini membahas koordinasi terkait permintaan data penduduk yang menikah pada usia dini.
Hadir juga Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat (Kasi Bimas) Islam, Darul Alipi. Pertemuan berlangsung dalam suasana dialog yang terbuka dan konstruktif. Kadiv Rindatin KPU Agus sunanto dan Staff KPU M. Nasir menjelaskan maksud dan tujuan permintaan data secara rinci.
Kadiv Rindatin KPU, Agus sunanto, Mesuji menyampaikan bahwa data pernikahan usia dini diperlukan sebagai salah satu referensi pemutakhiran data pemilih berkelanjutan (PDPB). Data tersebut akan digunakan untuk memastikan calon pemilih baru terdaftar dengan valid. Langkah ini penting untuk menjaga akurasi data pemilih dalam setiap tahapan pemilu.
Kakan Kemenag Mesuji, Johan Yusuf, mengapresiasi kunjungan dan inisiatif KPU Mesuji. Ia menegaskan bahwa Kementerian Agama siap mendukung penyediaan data sesuai kewenangan yang dimiliki. Namun, ia juga mengingatkan bahwa penyampaian data harus tetap memperhatikan ketentuan perlindungan data pribadi.
Kasi Bimas Islam, Darul Alipi, turut memberikan penjelasan teknis mengenai proses pencatatan pernikahan yang dilakukan Kemenag Mesuji. Ia memastikan bahwa data yang diminta KPU akan diverifikasi terlebih dahulu. Data akan terlebih dahulu diverifikasi melalui KUA yang ada pada kabupaten di Mesuji, Dengan demikian, data yang diserahkan nantinya benar-benar sesuai dengan catatan resmi yang ada.
Pertemuan tersebut juga menjadi ajang diskusi mengenai mekanisme pertukaran data di masa mendatang. Kedua lembaga sepakat untuk terus membangun komunikasi intensif. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi berbagai kebutuhan data yang mungkin timbul menjelang pemilu.
Dengan adanya koordinasi ini, Kemenag Mesuji berharap data pernikahan usia dini dapat berkontribusi pada pemutakhiran data pemilih yang lebih akurat. Sinergi antarinstansi diyakini mampu meningkatkan kualitas layanan publik sekaligus mendukung penyelenggaraan pemilu yang lebih baik. (Muti/m)
Mesuji, Kemenag (Humas) – Kementerian Agama Kabupaten Mesuji menggelar kegiatan monitoring dan evaluasi pelaksanaan penanggungjawaban penggunaan Dana Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) RA dan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Madrasah triwulan I tahun 2025. Kegiatan tersebut dilaksanakan mulai Senin (21/7/2025) hingga Rabu (23/7/2025) di Ruang Rapat Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mesuji. Kegiatan tersebut akan berlangsung Selama tiga hari.
Monitoring dan evaluasi ini dipimpin langsung oleh Kepala Seksi Pendidikan Islam (Kasi Pendis) Kemenag Mesuji, Gusdianto. Dalam kegiatan tersebut juga hadir Kasubbag Tata Usaha Kemenag Mesuji, Ma’ruf, serta Pengawas Madrasah, Samsul Hadi. Kehadiran pejabat Kemenag menjadi wujud komitmen dalam mengawal transparansi dan akuntabilitas pengelolaan dana pendidikan.
Seluruh Kepala RA, MI, dan MTs baik negeri maupun swasta se‑Kabupaten Mesuji hadir dalam kegiatan tersebut, dan dihadiri juga oleh bendahara BOP/BOS dari masing-masing satuan pendidikan. Jumlah peserta yang hadir menunjukkan tingginya perhatian madrasah terhadap tata kelola dana pendidikan yang baik.
Dalam sambutannya, Kasi Pendis Gusdianto menekankan pentingnya penyusunan laporan penggunaan dana yang tepat waktu dan sesuai aturan. Ia menyebutkan bahwa akuntabilitas dan transparansi merupakan kunci untuk menjaga kepercayaan publik. “Dana yang digunakan harus benar-benar dipertanggungjawabkan untuk meningkatkan mutu layanan pendidikan,” tegasnya.
Kasubbag TU Kemenag Mesuji, Ma’ruf, dalam juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh kepala madrasah dan bendahara yang hadir. Ia menegaskan bahwa pengelolaan dana BOP dan BOS tidak boleh dianggap remeh. Menurutnya, setiap rupiah yang digunakan harus dicatat secara rinci dan dilaporkan sesuai mekanisme yang berlaku.
Kegiatan monitoring dan evaluasi ini juga menjadi sarana sosialisasi peraturan terbaru terkait pengelolaan BOP dan BOS. Melalui forum ini, Kemenag Mesuji memastikan bahwa setiap madrasah memahami dan mematuhi ketentuan yang berlaku. Diharapkan, dana yang disalurkan dapat memberikan manfaat optimal untuk peningkatan mutu pendidikan.
Kemenag Mesuji berharap seluruh madrasah mampu menyusun laporan keuangan yang akurat dan transparan. Monitoring dan evaluasi ini menjadi langkah penting untuk memastikan penggunaan dana sesuai peruntukan. Kemenag Mesuji menegaskan akan terus mendampingi setiap satuan pendidikan agar mutu pendidikan semakin meningkat. (Muti/m)
Mesuji, Kemenag (Humas) – Apel pagi Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mesuji pada Senin (21/7/2025) berlangsung khidmat di halaman kantor. Dalam kesempatan ini, Kasubbag Tata Usaha (TU) Kemenag Mesuji, Ma’ruf, menyampaikan amanat kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN). Ia memberikan apresiasi atas partisipasi aktif ASN dalam mengikuti e‑learning gratifikasi yang digelar oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Ma’ruf menilai keikutsertaan ASN dalam program e‑learning tersebut menunjukkan komitmen kuat dalam meningkatkan pemahaman mengenai integritas. Kegiatan itu sekaligus menjadi sarana penguatan budaya antikorupsi di lingkungan Kemenag Mesuji. Menurutnya, pemahaman gratifikasi bukan hanya kewajiban, melainkan kebutuhan untuk bekerja secara bersih dan profesional.
Dalam amanatnya, Ma’ruf menekankan bahwa setiap ASN harus mampu menjaga nama baik institusi melalui perilaku kerja yang berlandaskan integritas. Ia mengingatkan bahwa Kemenag Mesuji adalah rumah besar yang harus dijaga bersama.
Kasubag TU juga mengingatkan pentingnya etos kerja yang tinggi. Ia menegaskan bahwa pelayanan publik yang berkualitas hanya dapat terwujud jika seluruh ASN memiliki semangat kerja yang konsisten. “Etos kerja yang baik akan melahirkan hasil kerja yang membanggakan dan bermanfaat bagi umat,” ujarnya.
Bahwa pengabdian kepada Kementerian Agama bukanlah sekadar rutinitas pekerjaan. Lebih dari itu, pengabdian merupakan ibadah yang harus dilandasi keikhlasan. Dengan pengabdian yang tulus, kata dia, setiap ASN akan mampu menghadirkan dampak positif bagi masyarakat luas.
Apel pagi diakhiri dengan doa bersama. Doa tersebut dipanjatkan untuk keselamatan, kelancaran tugas, dan keberkahan pekerjaan seluruh ASN. Dengan suasana yang penuh semangat, apel pagi berjalan lancar dan penuh makna.
Melalui amanatnya, Ma’ruf berharap nilai-nilai integritas, etos kerja, dan pengabdian dapat terus ditanamkan dalam budaya kerja Kemenag Mesuji. Ia yakin, dengan komitmen bersama, pelayanan kepada masyarakat akan semakin baik. “Mari kita terus bekerja dengan hati, mengabdi dengan ikhlas, dan menjaga marwah Kementerian Agama,” tutupnya. (Muti/m)
Adapun yang bertindak sebagai pemateri saat itu adalah Rizal Alfiansyah, Angga Kusuma dan Denni Rahmad Akbar dengan memfokuskan pada pembahasan tentang pencegahan kenalan remaja dan pencegahan pernikahan dini. “sebenarnya kenakalan remaja yang sering kita lihat adalah luapan dari energi mereka yang berlebih dan tidak disalurkan pada kegiatan yang positif, untuk itu saya himbau agar adik – adik menyibukkan diri pada kegiatan yang ada di sekolah ini supaya membuahkan hal positif” ujar Rizal dalam materinya.
Lebih lanjut Ia juga menyoroti terkait maraknya pernikahan usia dini yang juga banyak terjadi akibat salah pergaulan sehingga mengharuskan anak puts sekolah, hingga persoalan lain yang timbul karena hal tersebut. “banyak pernikahan dini ujungnya tidak baik, yaa ini wajar saja karena usia sekolah adalah masa perkembangan emosional dan juga perkembangan cara berfikir, anak seharusnya menghabiskan masa tersebut dengan didikan baik disekolah atau dirumah bukan sebagai sesorang yang sudah menikah” tutup Rizal.
Mesuji, Kemenag (Humas) – Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam (AGPAI) Kabupaten Mesuji melakukan audiensi dengan Bupati Mesuji, Elfianah, pada Kamis (17/7/2025). Audiensi tersebut digelar di ruang rapat Bupati Mesuji dengan suasana resmi dan kondusif. Kegiatan ini membahas dukungan pemerintah daerah terhadap pelaksanaan Pendidikan Profesi Guru (PPG) bagi guru Pendidikan Agama Islam.
Kegiatan audiensi ini turut didampingi oleh jajaran Kementerian Agama Kabupaten Mesuji. Hadir dalam pertemuan itu Kasubbag Tata Usaha (TU) Kemenag Mesuji, Ma’ruf, dan Kepala Seksi Pendidikan Islam (Kasi Pendis), Gusdianto. Kehadiran pejabat Kemenag menjadi bentuk sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan asosiasi profesi guru.
Kasubbag TU Kemenag Mesuji, Ma’ruf, mengungkapkan bahwa program PPG merupakan kebijakan strategis dari pemerintah pusat. Ia menegaskan Kemenag siap membantu setiap proses administratif yang menjadi kebutuhan para guru PAI. Pendampingan tersebut diharapkan mampu memperlancar setiap tahapan program.
Kasi Pendis Kemenag Mesuji, Gusdianto, juga menyatakan keterangannya kepada humas memberikan apresiasi kepada AGPAI yang telah proaktif menyampaikan aspirasi. bahwa pendidikan agama islam menjadi salah satu prioritas pembangunan sumber daya manusia di Mesuji. Kemenag Mesuji berkomitmen mendukung langkah-langkah yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas guru PAI.
Kegiatan audiensi ini menjadi momentum untuk memperkuat koordinasi antara Kementerian Agama Kabupaten Mesuji dan Pemerintah Daerah. Kehadiran langsung Bupati Mesuji memberikan sinyal positif terhadap komitmen bersama. Upaya kolaboratif diharapkan mampu mempercepat peningkatan mutu pendidikan agama di Mesuji.
Dengan selesainya audiensi, Kementerian Agama Kabupaten Mesuji menegaskan kembali perannya sebagai fasilitator dan pendamping. Kemenag siap memantau perkembangan implementasi PPG di lapangan bersama AGPAI. Diharapkan, langkah bersama ini akan membawa dampak positif bagi peningkatan kualitas pendidikan agama islam. ( Muti/m)