Mesuji, Kemenag, (Humas) — Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mesuji melalui Seksi Bimbingan Masyarakat Islam menggelar Rapat Koordinasi Persiapan Peringatan Peaceful Muharram 1447 H/2025 M. Kegiatan ini berlangsung di Ruang Rapat PHU Kemenag Mesuji, Rabu (25/6/2025), dan dihadiri langsung oleh Kepala Kantor Kemenag Mesuji, Johan Yusuf.

Turut hadir dalam rapat tersebut para Kepala Seksi, Kepala KUA se-Kabupaten Mesuji, serta Kepala Madrasah Negeri di bawah naungan Kementerian Agama, yakni MAN, MTsN, dan MIN. Rapat ini merupakan tindak lanjut atas surat edaran dari Direktorat Jenderal Bimas Islam tentang pelaksanaan kegiatan menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah.

Dalam arahannya, Kepala Kemenag Mesuji, Johan Yusuf, menekankan pentingnya koordinasi dan sinergi lintas satuan kerja untuk menyukseskan rangkaian kegiatan yang mengedepankan nilai-nilai religiusitas, toleransi, serta pemberdayaan sosial.

“Momentum Muharram ini menjadi kesempatan kita untuk menebar semangat kedamaian, memperkuat ukhuwah, dan menumbuhkan kepedulian terhadap sesama, khususnya yatim dan difabel,” ujar Johan.

Beberapa kegiatan telah dirancang sebagai bagian dari peringatan Muharram tahun ini. Pada Kamis, 26 Juni 2025, akan digelar kegiatan Simaan Al-Qur’an dan Khataman Al-Qur’an yang melibatkan para ASN Kemenag, siswa madrasah, serta tokoh agama. Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan semangat spiritual dan refleksi diri di awal tahun hijriyah.

Selain itu, pada Jumat, 4 Juli 2025, akan diadakan kegiatan sosial bertajuk Lebaran Yatim dan Difabel. Kegiatan ini menyasar anak-anak yatim dan penyandang disabilitas yang berada di wilayah Kabupaten Mesuji. Rencananya, kegiatan akan diisi dengan santunan.

Kasi Bimas Islam Kemenag Mesuji sebagai pelaksana teknis kegiatan menyampaikan bahwa seluruh unsur di lingkungan Kemenag, mulai dari KUA hingga madrasah, diharapkan turut ambil bagian aktif dalam pelaksanaan kegiatan ini.

Rapat koordinasi ini menjadi awal dari serangkaian ikhtiar Kemenag Mesuji dalam mewujudkan nilai-nilai keislaman yang damai, inklusif, dan berkeadaban melalui momentum Muharram. Peaceful Muharram diharapkan tidak hanya menjadi seremoni tahunan, tetapi juga gerakan moral yang berdampak langsung pada kehidupan sosial masyarakat. (ba/m)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *