Kasi Bimas Islam Kemenag Mesuji Hadiri Rakor Pencegahan Kekerasan dan BAKOR Pakem Bersama Bupati

Mesuji (Humas) – Kasi Bimas Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mesuji menghadiri Rapat Koordinasi Tim Pencegahan Kekerasan terhadap Anak dan Perempuan serta Badan Koordinasi Pengawasan Aliran Kepercayaan dan Keagamaan dalam Masyarakat (BAKOR Pakem) Kabupaten Mesuji. Kegiatan ini berlangsung pada Selasa, 27 Mei 2025, dan turut dihadiri oleh Bupati Mesuji, Elfianah, serta Wakil Bupati Mesuji, Kesbangpol Kabupaten Mesuji, dan MUI Kabupaten Mesuji, Perwakilan dari Para Pimpinan Ponpes dari 7 kecamatan se kabupaten mesuji. dan  sejumlah undangan lainnya.

Rakor ini digelar sebagai bentuk sinergi lintas sektor dalam upaya perlindungan terhadap anak dan perempuan dari berbagai bentuk kekerasan, serta pengawasan terhadap aliran kepercayaan dan keagamaan yang berkembang di tengah masyarakat. Kegiatan tersebut dipusatkan di aula kantor Bupati Mesuji dengan melibatkan berbagai instansi pemerintahan, tokoh agama, serta elemen masyarakat sipil.

Kasi Bimas Islam, saat kegiatan berlangsung menyampaikan bahwa peran aktif Kementerian Agama dalam forum seperti ini merupakan bentuk tanggung jawab moral dan institusional dalam menciptakan lingkungan sosial yang aman, toleran, dan harmonis. Ia juga menekankan pentingnya pendekatan edukatif dan persuasif dalam menangani isu-isu keagamaan dan sosial, agar masyarakat tidak hanya patuh terhadap aturan hukum, tetapi juga memiliki kesadaran spiritual dan etika yang kuat.

selain itu, ia menekankan bahwa perlindungan terhadap perempuan dan anak bukan hanya tugas satu lembaga, melainkan tanggung jawab bersama. Ia menyoroti pentingnya koordinasi antara pemerintah daerah, lembaga vertikal, dan organisasi masyarakat untuk mencegah kekerasan dan memastikan penanganan kasus yang cepat dan tepat. Darul, juga menegaskan bahwa Kemenag Mesuji berkomitmen untuk memperkuat program-program perlindungan sosial serta pengawasan terhadap potensi penyimpangan kepercayaan yang dapat mengganggu ketentraman masyarakat.

Ia berharap hasil dari rakor ini tidak hanya sebatas diskusi, tetapi benar-benar diimplementasikan dalam bentuk langkah konkret di lapangan. Menurutnya, kolaborasi antara Kementerian Agama, Kesbangpol, aparat penegak hukum, dan organisasi masyarakat sangat krusial dalam menjaga stabilitas sosial dan keberagaman di Kabupaten Mesuji.

Kegiatan ini berjalan dengan lancar dan diisi dengan sesi diskusi dan tanya jawab antar peserta. Para peserta sepakat untuk memperkuat sistem pelaporan dan pendampingan bagi korban kekerasan serta meningkatkan literasi masyarakat tentang bahaya paham radikal dan ajaran yang menyimpang dari norma agama dan hukum negara.

Melalui Rakor ini, diharapkan muncul langkah-langkah strategis dan kebijakan yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat, serta mempertegas komitmen semua pihak dalam menciptakan Kabupaten Mesuji yang ramah anak, ramah perempuan, dan bebas dari paham yang dapat merusak persatuan bangsa.(ba/m)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *