Mesuji, Kemenag (Humas) – Suasana halaman Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mesuji, Kamis (18/9/2025), terasa berbeda. Sejak pagi, deretan kursi telah tertata rapi, disambut lantunan ayat suci Al-Qur’an dari peserta Musabaqah Tilawah dan Tahfizh Qur’an Madrasah (MT2QM) tingkat Kabupaten Mesuji tahun 2025. Memasuki hari kedua, giliran siswa-siswi jenjang Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA) yang unjuk kemampuan menghafal Al-Qur’an.
Di bawah terik matahari pagi, para peserta tampil dengan penuh keyakinan. Satu per satu mereka dipanggil oleh dewan hakim untuk membacakan hafalan. Suasana hening tercipta setiap kali ayat suci dilantunkan, seolah membawa pendengar pada keteduhan spiritual. Guru pendamping terlihat khidmat mendampingi muridnya, memberikan dorongan semangat sebelum naik ke panggung.
Kepala Seksi Pendidikan Islam Kementerian Agama Mesuji, Gusdianto, hadir langsung menyaksikan jalannya perlombaan. Ia mengaku bangga melihat antusiasme peserta, terutama karena jumlah mereka menunjukkan peningkatan dibanding tahun sebelumnya. “Semangat anak-anak MTs dan MA ini luar biasa. Mereka bukan hanya menunjukkan kemampuan menghafal, tetapi juga kecintaan yang tulus kepada Al-Qur’an,” ungkapnya.
Menurut Gusdianto, kegiatan tahfizh di MT2QM bukan sekadar kompetisi, melainkan juga wadah pembinaan karakter generasi muda. Ia berharap para siswa yang tampil dapat menjadi teladan bagi teman sebaya, sekaligus penggerak semangat Qur’ani di lingkungan madrasah masing-masing.
Dewan hakim yang bertugas pun tak kalah serius. Mereka menilai dengan cermat aspek kelancaran hafalan, tajwid, dan kefasihan bacaan. Sesekali terdengar bisikan koreksi, namun tidak mengurangi rasa kagum atas kemampuan para peserta muda.
Di sisi lain, orang tua dan guru pendamping terlihat haru ketika menyaksikan anak didiknya berhasil menuntaskan hafalan. Tepuk tangan dan senyum bangga menghiasi jalannya lomba. Seorang guru pendamping mengaku merasa terharu karena siswanya berani tampil percaya diri meski di depan banyak orang.
Hari kedua MT2QM ini memberi warna tersendiri. Bukan hanya persaingan sehat antar madrasah, tetapi juga sebuah perayaan atas tumbuhnya generasi Qur’ani di Mesuji. Di balik wajah-wajah muda yang tampil di panggung, tersimpan harapan besar akan lahirnya hafizh dan hafizhah yang kelak mampu menginspirasi masyarakat luas. (bakti/ma’ruf)